Langsung ke konten utama

5 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Bikin Nostalgia, Setuju Nggak Nih?

5 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Bikin Nostalgia, Setuju Nggak Nih?

5 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Bikin Nostalgia, Setuju Nggak Nih?

Yup, untuk kalian beberapa pencinta film terutamanya yang ingin kenangan sedikit sama beberapa film Indonesia tahun 2000-an, ini kali HAI akan bangkitin kembali masa lalu kalian nih.

Banyak sekali film bikinan Indonesia yang bagus-bagus, tetapi bila bicara masalah film kenangan apa lagi tahun 2000-an sepertinya 5 film berikut ini betul-betul demikian terkesan dech. Coba lihat dahulu 5 film berikut ini, siapatau kalian jadi ingin melihatnya kembali kan.

1. Penjelajahan Sherina (2000)

Film ini bercerita Sherina (Sherina Munaf), gadis pintar yang periang yang perlu berpindah bersama ayahnya, Darmawan (Mathias Mucus) yang sukses memperoleh tugas di perkebunan punya Ardiwilaga (Didi Petet).

Harus, Sherina harus tinggalkan beberapa temannya di Jakarta untuk tinggal di Bandung. Tidak perlu waktu yang lama untuk Sherina untuk menyesuaikan di lingkungan baru. Karakternya yang berteman membuat banyak memiliki rekan. Tetapi, salah satunya anak di sekolah yakni Sadam (Derby Romero) selalu memandang dianya lebih luar biasa dari anak-anak lain.

Satu hari, saat di perjalanan ke arah perkebunan Pak Ardiwilaga, ke-2 anak ini dicuri dan ditempatkan ke mobil. Rupanya, beberapa penculik itu sebagai anak buah dari Kertarajasa (Djaduk Ferianto) yang disebut kompetitor usaha Ardiwilaga. Ardiwilaga dijumpai menampik untuk jual kebunnya ke siapa saja.

Film ini tampilkan pembagian Agen Slot Online dari media  tindakan ke-2 bocah itu yang perlu selamatkan diri dari dikejar beberapa penculik, dan kumpulkan bukti mengenai tindakan kriminil Kertarajasa. Salah satunya film yang legend dan tentunya akan selalu dikenang oleh anak 90-an.

2. Joshua Oh Joshua (2001)

Joshua Oh Joshua sebagai salah satunya film yang legendaris dan demikian diingat. Film ini bercerita Jojo (Joshua Suherman) yang disebut anak pemulung yang pandai di sekolah. Ia bersahabat dekat sama Jejen (Mega Utami) yang sebagai anak pemulung yang mempunyai sejuta mimpi. Sehari-harinya mereka menolong dan mengamen di pasar untuk cari uang dan hasilnya selanjutnya mereka tabung bersama.

Jojo dijumpai mempunyai ibu yang jahat, sedang Jejen mempunyai ibu yang bagus. Jojo seringkali dimarahin dan disiksa oleh ibunya, tetapi itu tidak membuat tidak suka sama ibunya. Satu saat dijumpai bila Jojo bukan anak kandungan dari ibunya.

Film yang diperankan oleh Anjasmara dan Desy Ratnasari ini membuat siapa bernostalgia saat melihatnya. Bukan karena hanya dulu kerap disiarkan di tv tapi juga kepolosan dan tindakan kocak dari Jojo dan Jejen dalam film ini demikian mengundang perhatian.

Disamping itu, musik dan lagunya pun demikian terkesan hingga masih terpikir dipikiran anak 90-an sekarang ini.

3. Ada Apa Dengan Cinta? (2002)

Film pertalian cinta Indonesia yang disutradarai Rudi Soedjarwo ini bercerita cerita cinta di antara Cinta dan Rangga. Cinta (Dian Sastrowardoyo) merupkana seorang siswi yang elok, pandai, dan periang dan jago dalam dalam lomba puisi. Ia mempunyai sebuah geng yang paling solid bersama empat temannya lainnya, yakni Alya (Ladya Cherill), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).

Satu saat ada lomba puisi yang diselenggarakan sekolah dan membuat Cinta bersama temannya berasa kaget karena juara lomba puisi diambil oleh Rangga (Nicholas Saputra). Walau sebenarnya, Rangga benar-benar tidak pernah menang di lomba puisi awalnya. Langsung ini membuat kecewa.

Satu saat, saat Cinta berjumpa dengan Rangga, ia menyaksikan buku dengan judul Saya kreasi Sjumandjaja yang digenggam Rangga jatuh dan ia mengambil untuk dibawa pulang lalu membacanya. Kemudian, buku dibalikkan ke Rangga dan Rangga mengucapkan terima kasih pada Cinta.

Semenjak waktu itu, jalinan mereka jadi dekat sampai Rangga ajak Cinta ke Kwitang, sebuah pasar buku sisa tempat dia beli buku lama. Tetapi karena beragam hal, Cinta menyadai jika kedatangan Rangga malah membuat jalinan dengan beberapa teman dekatnya renggang.

Sampai saat itu tadi Rangga setuju menjauhi Cinta dan dijumpai ia akan berpindah sekolah ke Amerika Serikat. Rangga lalu menghubunginya, tetapi tidak juga ada tanggapan dari Cinta yang telanjur menjauh. Sampai hari pemberangkatannya datang, Cinta risau saat tahu Rangga akan wafatkannya ke Amerika dan coba menjumpai Rangga untuk terakhirnya.

Film yang paling meledak pada periodenya, bertopik nuansa romantis anak sekolah jadikan film ini demikian terkesan untuk siapa saja yang melihatnya.

4. Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi diadaptasi dari novel best seller dengan judul sama kreasi Andrea Hirata. Film garapan sutradara Riri Riza ini bercerita kehidupan beberapa kumpulan anak yang bersekolah ini namanya SD Muhammadiyah Gantong Pulau Belitung.

Sekolah ini jadi salah satu tempat bersekolah anak-anak miskin di dusun itu. SD ini terancam ditutup oleh dinas pengajaran di tempat karena kekurangan siswa. Pemerintahan menyaratkan minimum ada 10 pelajar yang bersekolah tetapi cuman ada sembilan pelajar yang mendaftarkan di SD itu.

Bapak Harfan (Ikranagara) sebagai kepala sekolah nyaris berserah, tetapi Bu Muslimah (Cut Mini) masih tetap yakin akan ada lagi satu pelajar yang mendaftarkan. Selanjutnya, nasib sekolah tertolong dengan kehadiran Harun (Jeffry Yanuar) dan Lintang (Ferdian).

Semenjak waktu itu, Bu Muslimah mendidik ke 11 siswanya dengan semua keterbatasan dan memberikan nama mereka dengan panggilan anak-anak Laskar Pelangi.

Beragam lomba juga mereka turuti dengan semua langkah dan mengharap memenanginya. Tetapi satu saat, Lintang harus putuskan stop sekolah. Ayah Lintang wafat dan ia harus bekerja untuk menjaga keluarga dan adik-adiknya. Ikal dan teman-teman putuskan tiba menjumpai Lintang untuk merayunya bersekolah kembali.

Film yang paling meledak waktu itu, bahkan juga film ini memenangi banyak penghargaan. Tindakan Lintang dan beberapa temannya dalam film ini demikian mengambil alih perhatian dan membuat siapa yang melihatnya tentu berasa terenyuh.

5. Catatan Akhir Sekolah (2005)

Catatan Akhir Sekolah ialah film sinetron remaja Indonesia bertopik anak sekolahan yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini bercerita 3 orang pelajar yakni Agni (Ramon Y. Tungka), Arian (Vino G. Bastian) dan Alde (Marcel Chandrawinata) yang dipandang aneh oleh rekan-rekan satu sekolahnya dan mereka merencanakan untuk membikin film dokumenter mengenai sekolah.

Menjelang periode kelulusan, seorang pelajar kaya namanya Ray (Christian Sugiono) ajak semua pelajar yang dia anggap terkenal untuk tiba ke acara pesta. Ray ialah pacar dari Alina (Joanna Alexandra) yang disebut bekas pacar Agni. Sering ia diberlakukan kasar oleh Ray.

Pada poses pembikinan film dokumenter baik Agni, Alde dan Arian mendapatkan banyak halangan. Satu diantaranya saat Kepala Sekolah ngegep mereka bawa camera dan tahu akan membuat film dokumenter. Camera itu selanjutnya diambil alih. Tetapi, camera yang diambil alih itu justru buka karakter asli Kepala Sekolah mereka.

Film ini membuat siapa saja yang melihatnya kenangan terhitung untuk mereka yang rindukan saat-saat sekolah, bukan sekedar segi hubungan cintanya tetapi dari beberapa hal. Disamping itu, lagu dari Mocca yang dengan judul I Remember benar-benar terkesan dalam film ini.

Nach, itu lah 5 film Indonesia tahun 2000-an yang buat kenangan, kalau versus kalian bagaimana?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkenal di Zaman 1970, Film Badai Tentu Berakhir Sekarang Jadi Film sinetron, Pemainnya Stefan William

Terkenal di Zaman 1970, Film Badai Tentu Berakhir Sekarang Jadi Film sinetron, Pemainnya Stefan William Film legendaris di zaman 1970an yang dengan judul 'Badai Tentu Berakhir' dibikin dalam versus sinetronnya di tahun ini. Stefan William, Michelle Ziudith dan Caesar Hito berpeluang menjadi bintang film sinetron itu. Dalam film sinetron itu, Michelle memainkan figur Siska yang dalam versus filmnya dimainkan oleh Christine Hakim. Di sini saya jadi Siska, watak Siska yang Judi Online saya peranin ia tuch benar-benar yang wanita sekali dan keibuan," kata Michelle Ziudith dalam temu jurnalis virtual, Rabu (19/5/2021). Hingga kemudian mendapati cerita cintanya di Labuan Bajo. Tatap muka Siska dengan Helmi dan Leo betul-betul buat Siska berbeda," terangnya. Sementara untuk watak Leo dalam versus film sinetron dimainkan oleh Stefan William dan untuk watak Helmi dimainkan oleh Caesar Hito. Di film sinetron Badai Tentu berakhir saya jadi dokter namanya Leo, ia dapat disebut p

Film Indonesia Terbagus Sepanjang Masa

Film Indonesia Terbagus Sepanjang Masa Libur akhir pekan di masa pandemi covid-19 ini, memang lebih baik di rumah saja demi mencegah penularan virus. Tetapi tanpa keluar rumah, seringkali kita dipusingkan dengan pilihan kegiatan yang harus dilakukan guna ‘membunuh’ waktu. Kalau masih bingung, menonton film bisa jadi pilihan yang paling tepat. Buat First People yang suka streaming film internasional di Netflix, kita kadang lupa kalau Netflix juga menyediakan film-film dalam negeri yang gak kalah keren dan seru. Nah, berikut ini ada beberapa rekomendasi film Indonesia terbaik yang bisa kamu tonton di Netflix: Filosofi Kopi (2015) Diangkat dari cerita pendek karya Dee Lestari, Filosofi Kopi mejaqq mengangkat kisah pahit-manisnya hidup yang tertuang dalam bentuk filosofi melalui secangkir kopi. Bukan hanya diajak memasuki alur cerita, film ini juga membuka wawasan baru penonton tentang dunia perkopian Indonesia. Sang Penari (2011) Terinspirasi dari novel karya Ahmad Tohari pada tahun 1982