Langsung ke konten utama

5 Film Kuno Terbaik, Telah Pernah Menonton?

5 Film Kuno Terbaik, Telah Pernah Menonton?

5 Film Kuno Terbaik, Telah Pernah Menonton?

Kemungkinan banyak yang menyepelekan dari kualitas film kuno. Pasalnya di waktu itu tidak ada tehnologi hebat seperti saat ini, begitupun dengan jalan ceritanya yang kemungkinan dirasakan menjemukan. Walau sebenarnya, sebetulnya tidak , lho.

Ada beberapa kelompok film di jaman dahulu yang punyai kualitas oke dan memikat buat dilihat. Untuk yang ingin tahu, yok dech dibaca penjelasannya di bawah ini.

Darah dan Doa (1950)

Film kuno pertama kali yang dapat kalian tonton ialah Darah dan Doa. Film ini menceritakan mengenai tentara Siliwangi yang jatuh hati ke seorang gadis berdarah Jerman. Disamping itu, film satu ini bercerita berkenaan perjalanan long march tentara seksi Siliwangi dari Jogja ke arah Bandung.

All Quiet on The Western Front (1930)

Seterusnya ada All Quiet on Slot Online The Western Front yang menceritakan group tentara Jerman yang dipilih untuk turut berperan serta dalam Perang Dunia 1. Di sini dipertunjukkan bagaimana horornya perang, seperti sama-sama baku tembak dan tentara yang luruh karena ditembak berulang-kali oleh lawan.

Nagabonar (1987)

Ada pula Nagabonar yang tidak kalah hits pada jaman dahulu. Kalian yang menyukai sinetron humor dan perang, benar-benar pas melihat film ini. Diceritakan ada pria namanya Nagabonar yang disebut seorang maling di Medan dan sering diamankan lalu dipenjara oleh Jepang.

Di saat dia keluar penjara, dianya telah dengar jika Indonesia sudah merdeka. Semenjak waktu itu, dia cari langkah untuk menyingkirkan tentara Jepang yang masih tetap ada di Medan.

Melalui Djam Malam (1954)

Selanjutnya ada Melalui Djam Malam. Bercerita mengenai Iskandar yang disebut pensiunan tentara dan memilih untuk berpindah ke Bandung. Di waktu itu, dianya mengontak teman-teman seperjuangannya. Tetapi rupanya, dia benar-benar sedih karena beberapa temannya sudah lakukan tindak korupsi dengan mengatasdirikan perjuangan mereka sebelumnya.

La Grande Illusion (1937)

Ada La Grande Illusion yang disebut film kuno dengan topik perang. Menceritakan mengenai dua tentara Prancis yang diamankan dan dipenjara di Camp Jerman. Ke-2 nya tidak berserah, hingga cari langkah bagaimana lolos dari camp itu saat sebelum dibawa ke sebuah benteng untuk ditahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terkenal di Zaman 1970, Film Badai Tentu Berakhir Sekarang Jadi Film sinetron, Pemainnya Stefan William

Terkenal di Zaman 1970, Film Badai Tentu Berakhir Sekarang Jadi Film sinetron, Pemainnya Stefan William Film legendaris di zaman 1970an yang dengan judul 'Badai Tentu Berakhir' dibikin dalam versus sinetronnya di tahun ini. Stefan William, Michelle Ziudith dan Caesar Hito berpeluang menjadi bintang film sinetron itu. Dalam film sinetron itu, Michelle memainkan figur Siska yang dalam versus filmnya dimainkan oleh Christine Hakim. Di sini saya jadi Siska, watak Siska yang Judi Online saya peranin ia tuch benar-benar yang wanita sekali dan keibuan," kata Michelle Ziudith dalam temu jurnalis virtual, Rabu (19/5/2021). Hingga kemudian mendapati cerita cintanya di Labuan Bajo. Tatap muka Siska dengan Helmi dan Leo betul-betul buat Siska berbeda," terangnya. Sementara untuk watak Leo dalam versus film sinetron dimainkan oleh Stefan William dan untuk watak Helmi dimainkan oleh Caesar Hito. Di film sinetron Badai Tentu berakhir saya jadi dokter namanya Leo, ia dapat disebut p

Film Indonesia Terbagus Sepanjang Masa

Film Indonesia Terbagus Sepanjang Masa Libur akhir pekan di masa pandemi covid-19 ini, memang lebih baik di rumah saja demi mencegah penularan virus. Tetapi tanpa keluar rumah, seringkali kita dipusingkan dengan pilihan kegiatan yang harus dilakukan guna ‘membunuh’ waktu. Kalau masih bingung, menonton film bisa jadi pilihan yang paling tepat. Buat First People yang suka streaming film internasional di Netflix, kita kadang lupa kalau Netflix juga menyediakan film-film dalam negeri yang gak kalah keren dan seru. Nah, berikut ini ada beberapa rekomendasi film Indonesia terbaik yang bisa kamu tonton di Netflix: Filosofi Kopi (2015) Diangkat dari cerita pendek karya Dee Lestari, Filosofi Kopi mejaqq mengangkat kisah pahit-manisnya hidup yang tertuang dalam bentuk filosofi melalui secangkir kopi. Bukan hanya diajak memasuki alur cerita, film ini juga membuka wawasan baru penonton tentang dunia perkopian Indonesia. Sang Penari (2011) Terinspirasi dari novel karya Ahmad Tohari pada tahun 1982

Film Tjoet Nya' Dhien Tampil Kembali di Peristiwa Hari Kebangunan Nasional

Film Tjoet Nya' Dhien Tampil Kembali di Peristiwa Hari Kebangunan Nasional Film Tjoet Nya' Dhien akan balik tampil di bioskop di tengah-tengah kelangkaan supply film nasional ke bioskop. Salah satunya film legendaris Indonesia yang sudah alami proses restorasi ini akan kembali diputar di beberapa bioskop di Tanah Air bersamaan dengan Hari Kebangunan Nasional pada 20 Mei esok. Kejelasan masalah penyiaran kembali film yang sempat menyikat delapan Piala Citra itu diutarakan aktris sekalian aktor khusus Tjoet Nya' Dhien, Christine Hakim. Menurut dia, film yang disebarkan pada 1988 itu telah alami restorasi lengkap di Belanda. Pola pita seluloid sudah ditransformasi ke DCP (Digital Cinema Package) hingga gambar lebih kinclong dan detil warna makin tajam. Durasi waktu yang awalnya 130 menit dipotong jadi 106 menit karena beragam pemikiran tehnis. Menurut artis kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956 itu, ada banyak background kenapa Tjoet Nya' Dhien disiarkan kembali